Hai! Mengapa kembali lagi dihadapanku? Mengapa kau muncul
kembali dipandanganku? Mengapa kau muncul kembali dipandanganku? Aku sungguh
tak kuasa ketika melihatmu tadi malam. Tidak bisakah kau pergi dulu hingga
perasaanku telah kering untukmu? Sungguh rasanya ingin pergi ketika kamu
datang. Aku sangat ingin menjauh kesuatu tempat yang takkan mungkin untuk kau
datangi. Kamu bahkan tidak lagi menyapaku atau sekedar melemparkan senyum
manismu, seperti yang dulu sering kau lakukan. Aku tak mengenalmu lagi, pada
kamu yang saat ini. Kau telah merubah semua hal yang dulu sangat kusukai
darimu.
Bodoh! Mengapa aku mengharapkan sapaanmu seperti dulu?
Bukankah aku ingin kau pergi menjauh dari hidupku? Aku sangat sadar dengan
posisi kita saat ini, tapi aku juga sungguh tak suka dengan
kecanggungan-kecanggungan yang terjadi diantara kita. Itu sangat mengganggu
ketika kita berada ditempat yang sama. Ketika seharusnya kita ikut tertawa
bersama yang lainnya, tapi sebaliknya kita malah menyibukkan diri dengan
hal-hal yang gak penting.
Kumohon, Pergilah! Jika hadirmu hanya akan membuat lukaku
semakin perih. Jangan menyiksaku dengan kecanggungan ini. Jangan menyiksaku
dengan sikap saling tidak mengenal ini. Bahkan sekelebat bayanganmu dapan
membuatku hancur seketika. Aku sudah mulai bisa menganggapmu sebagai kelebatan
masa lalu yang telah berakhir. Tapi lalu kau muncul lagi hingga membuatku
tersadar kembali pada lukaku yang sudah hampir sembuh. Apa tujuanmu? Untuk
membunuhku dengan kenangan yang telah lama hilang?
Aku lelah! Mengapa selalu seperti ini ketika kita
lagi-lagi bertemu? Tidak cukup kuatkah aku untuk menyangkal perasaanku? Mengapa
kau menghadirkan kembali rasa yang telah kusimpan rapat-rapat? Aku benci ini.
Ingin rasanya membunuh perasaan yang telah kembali merenggut semua
mimpi-mimpiku ini. Aku lelah terus seperti ini ketika semua yang seharusnya
sudah berakhir menjadi pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung.
Kau bahkan tak mengizinkanku untuk menyembuhkan lukaku
dulu. Kau selalu saja menghilang dan kembali datang ketika lukaku hampir
sembuh. Aku sungguh tak mengerti lagi padamu saat ini. Aku sungguh tak
mengenalmu lagi. Aku tau bahwa kamu terlihat tak seceria dulu, matamu terlihat
sendu, senyummu hanya sekedar saja, dan tawamu pun tak selebar dulu. Bahkan
kamu sedikit sekali berbicara. Kamu tidak seperti dulu, tidak sama lagi.
Kumohon, izinkan aku untuk sembuhkan rasa sakitku dulu.
Jangan datang jika hanya untuk pergi meninggalku. Jangan kembali jika hanya
menganggapku seolah tidak ada. Jangan hadir dengan sikap dingin itu lagi, aku
sungguh tidak menyukainya. Kumohon, jangan membuatku terus merajut mimpi-mimpi
yang kuperuntukkan untukmu. Kumohon, hentikan. Jangan menyiksaku lebih dalam
lagi. Jangan biarkan semua tentangmu hadir dalam hidupku lagi meskipun hanya
kelebatan-kelebatan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar