Jumat, 17 Juni 2016

Kembali....

Hai! Mengapa kembali lagi dihadapanku? Mengapa kau muncul kembali dipandanganku? Mengapa kau muncul kembali dipandanganku? Aku sungguh tak kuasa ketika melihatmu tadi malam. Tidak bisakah kau pergi dulu hingga perasaanku telah kering untukmu? Sungguh rasanya ingin pergi ketika kamu datang. Aku sangat ingin menjauh kesuatu tempat yang takkan mungkin untuk kau datangi. Kamu bahkan tidak lagi menyapaku atau sekedar melemparkan senyum manismu, seperti yang dulu sering kau lakukan. Aku tak mengenalmu lagi, pada kamu yang saat ini. Kau telah merubah semua hal yang dulu sangat kusukai darimu.

Bodoh! Mengapa aku mengharapkan sapaanmu seperti dulu? Bukankah aku ingin kau pergi menjauh dari hidupku? Aku sangat sadar dengan posisi kita saat ini, tapi aku juga sungguh tak suka dengan kecanggungan-kecanggungan yang terjadi diantara kita. Itu sangat mengganggu ketika kita berada ditempat yang sama. Ketika seharusnya kita ikut tertawa bersama yang lainnya, tapi sebaliknya kita malah menyibukkan diri dengan hal-hal yang gak penting.

Kumohon, Pergilah! Jika hadirmu hanya akan membuat lukaku semakin perih. Jangan menyiksaku dengan kecanggungan ini. Jangan menyiksaku dengan sikap saling tidak mengenal ini. Bahkan sekelebat bayanganmu dapan membuatku hancur seketika. Aku sudah mulai bisa menganggapmu sebagai kelebatan masa lalu yang telah berakhir. Tapi lalu kau muncul lagi hingga membuatku tersadar kembali pada lukaku yang sudah hampir sembuh. Apa tujuanmu? Untuk membunuhku dengan kenangan yang telah lama hilang?

Aku lelah! Mengapa selalu seperti ini ketika kita lagi-lagi bertemu? Tidak cukup kuatkah aku untuk menyangkal perasaanku? Mengapa kau menghadirkan kembali rasa yang telah kusimpan rapat-rapat? Aku benci ini. Ingin rasanya membunuh perasaan yang telah kembali merenggut semua mimpi-mimpiku ini. Aku lelah terus seperti ini ketika semua yang seharusnya sudah berakhir menjadi pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung.

Kau bahkan tak mengizinkanku untuk menyembuhkan lukaku dulu. Kau selalu saja menghilang dan kembali datang ketika lukaku hampir sembuh. Aku sungguh tak mengerti lagi padamu saat ini. Aku sungguh tak mengenalmu lagi. Aku tau bahwa kamu terlihat tak seceria dulu, matamu terlihat sendu, senyummu hanya sekedar saja, dan tawamu pun tak selebar dulu. Bahkan kamu sedikit sekali berbicara. Kamu tidak seperti dulu, tidak sama lagi.

Kumohon, izinkan aku untuk sembuhkan rasa sakitku dulu. Jangan datang jika hanya untuk pergi meninggalku. Jangan kembali jika hanya menganggapku seolah tidak ada. Jangan hadir dengan sikap dingin itu lagi, aku sungguh tidak menyukainya. Kumohon, jangan membuatku terus merajut mimpi-mimpi yang kuperuntukkan untukmu. Kumohon, hentikan. Jangan menyiksaku lebih dalam lagi. Jangan biarkan semua tentangmu hadir dalam hidupku lagi meskipun hanya kelebatan-kelebatan saja.