Senin, 08 Agustus 2016

Terlalu berlebihan, Mungkin.

Aku sungguh tidak mengerti dan merasa aneh pada sikapmu akhir-akhir ini. Apa maksud semua kata-katamu? Apa maksud dari rayuan-rayuanmu? Apa maksud setiap tatapanmu? Apa maksud dari asap rokok yang kau hembus kewajahku lalu menatapku lama setelahnya? Salahkah jika jantungku berdegup kencang setiap aku berada didekatmu? Mengapa setelah sekian lama saling mengenal, perasaan ini tiba-tiba tumbuh. Entah itu memang benar atau hanya karena aku terlalu berlebihan. Mungkin juga kamu hanya mempermainkanku karena kau tau gadis sepertiku sangat mudah untuk dipermainkan. Tapi salahkah?

Aku takut mencintaimu, takut salah berharap. Karena kamu memang terlalu tinggi untuk untuk digapai hanya dengan cinta. Karena kamu butuh lebih dari sekedar cinta. Hal ini sungguh menyebalkan bagiku, aku takut jika semua ini hanya kau anggap sebagai lelucon bagimu. Aku takut perasaan seperti ini lagi-lagi mengecewakanku. Karena aku tidak pernah tau jalan seperti apa yang ditakdirkan untukku, aku hanya takut perasaan seperti ini lagi-lagi bernasip sama seperti sebelum-sebelumnya.

Mengapa kamu datang saat aku dalam keadaan seperti ini? Mengapa semua ini hadir saat aku sedang tidak membutuhkannya? Aku lelah menjadi wanita lemah seperti ini. Aku sungguh takut jika saja kejadiannya sama saja dengan yang kemarin-kemarin. Aku takut jika kejadiannya terus berulang-ulang dalam hidupku. Mengapa baru hari ini kamu hadir dengan membawa perasaan baru ini untukku? Mengapa? Apa takdir belum lelah juga menghancurkan hati gadis malang sepertiku?

Apa kau sengaja datang padaku? Apa kau sengaja membuatku kembali merasakan hal yang sudah lama tidak datang menghampiriku? Apa kau sengaja membuat gadis yang kau sebut polos ini menjadi gadis dungu yang mudah untuk kau jadikan boneka. Kamu jauh diatasku, bahkan aku sangat tidak tepat untuk berdiri disampingmu sambil menggenggam erat tanganmu . Aku sangat takut untuk jatuh cinta lagi. Sungguh. Aku takut hal yang sama terus terjadi dalam hidupku. Aku takut jika  pada akhirnya memiliki akhir yang serupa lagi.

Tolonglah berhenti mempermainkan gadis sepertiku. Aku lelah, sungguh. Jika memang aku ditakdirkan untuk jatuh cinta pada orang setinggi kamu, aku ingin akhir yang baik dan membahagiakan untukku kali ini. Agar aku bisa percaya tidak semua harapanku sia-sia. Tolong hadirkan mimpi indah untukku. Denganmu. Walau benakku tersadar akan sesuatu, bahwa aku bukanlah yang pantas untukmu. Aku bukanlah orang yang pantas untuk memelukmu. Ya, aku sadar itu bukan tempatku, bukan dihatimu. Kamu terlalu megah untuk berdiri disamping orang yang sangat biasa sepertiku. Aku sadar pada semua itu. Mungkin aku akan belajar untuk tangguh pada semua sikap anehmu, akan menguncimu rapat-rapat disini. Aku tidak akan berharap banyak lagi padamu.

Meskipun tanpa kamu tau ini akan sangat sulit bagiku.